Saturday, January 26, 2008

Kota Denpasar

Kota Denpasar adalah wilayah kota termuda di Bali, berusia 13 tahun sejak diresmikan tanggal 27 Februari 1992. Penetapan Denpasar sebagai pemerintahan kota dijalani secara bertahap melalui peningkatan status Kota Administratif dan Kotamadya. Kendati demikian, dari sisi sejarah, Denpasar yang sebelumnya adalah bagian dari Kabupaten Badung menyimpan peran amat penting bagi perjalanan Bali kini. Perang Puputan Badung tanggal 20 September 1906, yang melibatkan banyak kalangan, bukan saja kalangan keluarga Puri, menunjukkan kegigihan warga Bali dalam mempertahankan kehormatan.
Mewilayahi sekitar 12.780 ha Denpasar mulanya adalah pusat kota kerajaan kian pasti bergerak menjadi kota dagang. Menerima warisan dari Kabupaten Badung sebagai daerah hunian wisata, Denpasar mewilayahi daerah hunian wisata utama di kawasan Sanur. Dari sisi utara Sanur dengan The Grand Bali Beach hingga Sanur Beach Hotel di sisi selatan Sanur dipadati oleh hotel, restoran, dan berbagai sarana penunjang wisata yang padat.
Menyikapi agar perkembangan Denpasar tidak liar tanpa kendali, memasuki milenium ketiga, Pemerintah Kota Denpasar menetapkan rambu Denpasar sebagai Kota Budaya. Beberapa kawasan kota seperti misalnya kawasan Lapangan Puputan, daerah aliran sungai Tukad Badung, dan beberapa kawasan terkait ditata untuk lebih pantas menyandang ciri sebagai kota budaya. Paket City Tour pun dikemas sebagai rambu pendukung untuk menjaga kualitas ruang-ruang tersebut.

Lebih banyak mengenai Kota Denpasar dapat dilihat melalui situs Kota Denpasar


Bali Art Centre (Taman Budaya)

Taman Werdhi Budaya yang terletak di Jalan Nusa Indah Denpasar merupakan salah satu tempat terluas dan paling komplek untuk pergelaran budaya di Bali dimana setiap tahunnya Pesta Kesenia Bali dilaksanakan di tempat ini. Dirancang oleh arsitektur termuka Bali yakni Ida Bagus Tugur, tempat ini dirancang berdasarkan arsitektur pura dan arsitektur Istana Kerajaan di Bali.
Pada pokoknya kawasan Taman Budaya yang dibelah sebuah sungai dari timur ke barat ini dibagi dalam 4 komplek :
  1. Komplek Suci meliputi Pura Taman Beji, Bale Selonding, Bale Pepaosan, dll.
  2. Komplek tenang meliputi Perpustakaan Widya Kusuma.
  3. Komplek setengah ramai meliputi Gedung Pameran Mahudara, Gedung Kriya, Studio Patung, Wisma Seni dan Wantilan.
  4. Komplek ramai meliputi Panggung Terbuka Ardha Candra dan Panggung tertutup Ksirarnawa.

Denpasar (Denpasar City)


Denpasar sebagai pusat pemerintahan Bali, pusat bisnis di Bali merupakan ibukota dari Propinsi Bali. Jalan Gajamada merupakan yang dulunya merupakan pusat bisnis sampai saat ini dimana kantor-kantor Bank, restaurant dan pusat pemerintahan Kotamadya Denpasar terletak di jalan ini. Sebagai kota yang berkembang menjadi kota modern (metropolitan) Kota Denpasar memiliki prasarana dan sarana seperti pusat perbelanjaan dan restaurant yang terletak di Jalan Teuku Umar. Untuk tempat berbelanja bahan baku textile dan kerajinan cobalah berkunjung ke Pasar Badung dan Pasar Kumbasari yang letak dipisahkan oleh Tukad Badung. Untuk pusat perbelanjaan modern anda bisa ke jalan-jalan Ke Jalan Sudirman dan Jalan Diponegoro tempat lokasi dari Matahari, Rimo, Ramayana, Tiara Dewata dan Libi Department Store.


Kawasan Padanggalak (Padanggalak Area)

Kawasan yang merupakan kompleks pariwisatanya Kotamadya Denpasar ini memang lain dari yang lain. Di sana berbagai fasilitas rekreasi telah tersedia, termasuk kolam renang yang bertaraf international. Selain kolam renang yang megah yang siap dipakai sewaktu-waktu untuk event nasional maupun internasional, juga disediakan semacam panggung terbuka guna menampung berbagai atraksi kesenian yang ingin dipertunjukkan ke khalayak umum. Adapun pertunjukkan itu bermacam-macam dari yang klasik sampai ke yang modern, misalnya konser-konser musik maupun pagelaran akbar. Disamping panggung terbuka dan tertutup disediakan juga atraksi permainan sinar laser dengan dilatar belakangi layar air mancur untuk pertunjukan kesenian kesenian daerah. Atraksi dapat dapat disaksikan di Taman Festival Bali, Pdanggalak Jarak Kawasan Padang Galak ini relatif dekat dengan Kota Denpasar. Karena sarana transportasi sudah sangat baik maka hanya dengan 7 sampai 10 menit saja anda akan sampai ke tempat ini. Kawasan Padang Galak sangat disenangi bagi mereka yang ingin bersantai atau sekedar mandi berenang di kolam untuk mereka yang alergi dengan air laut. Disamping kolam renang juga disediakan kolam reftile (buaya). Selain restaurant yang berarsitektur daerah juga dapat dilihat pasar-pasar tradisional.


Lapangan Puputan

Lapangan Puputan Badung yang merupakan pusat keramaian di Denpasar. Puputan yang artinya habis-habisan dimana pada tahun 1906 ketika Belanda menyerbu Denpasar, rakyat Bali yang dipimpin oleh Raja Denpasar memilih untuk bertempur habis-habisan daripada menyerah terhadap Belanda. Kurang lebih 4,000 rakyat Bali termasuk Keluarga Raja Denpasar tewas dan sejak itu Belanda menguasai Bali. Untuk memperingati perang Puputan Badung maka didirikan Monumen Puputan Badung yang terletak di sebelah Utara lapangan. Monumen tersebut terdiri dari Raja, Ratu dan 2 orang putra raja. Lapangan ini tempat untuk rekreasi bagi masyarakat kota Denpasar.


Monumen Bajra Sandhi

Bajra Sandhi merupakan Monumen Perjuangan Rakyat Bali untuk memberi hormat pada para pahlawan serta merupakan lambang persemaian pelestarian jiwa perjuangan rakyat Bali dari generasi ke generasi dan dari zaman ke zaman yang dapat memberi inovasi dan inspirasi dalam mengisi dan menjaga keajegan negara Kesatuan RI. Lokasi monumen ini terletak di depan Kantor Gubernur Kepala Daerah Propinsi Bali yang juga di depan Gedung DPRD Propinsi Bali Niti Mandala Renon persisnya di Lapangan Puputan Renon.
Keseluruhan data daerah monumen berbentuk segi empat bujur sangkar dengan penerapan konsepsi Tri Mandala :
  1. Sebagai Utama Mandala adalah pelataran/gedung yang paling di tengah.
  2. Sebagai Madya Mandala adalah pelataran yang mengitari Utama Mandala.
  3. Sebagai Nista Mandala adalah pelataran yang paling luar yang mengitari Madya Mandala.
Bangunan gedung monumen pada Utama Mandala tersusun menjadi 3 lantai :
  • Utamaning Utama Mandala adalah lantai 3 yang berposisi paling atas berfungsi sebagai ruang ketenangan, tempat hening-hening menikmati suasana kejauhan di sekeliling monumen.
  • Madyaning Utama Mandala adalah lantai 2 berfungsi sebagai tempat diaroma yang berjumlah 33 unit. Lantai 2 (dua) ini sebagai tempat pajangan miniatur perjuangan rakyat Bali dari masa ke masa. Di bagian luar sekeliling ruangan ini terdapat serambi atau teras terbuka untuk menikmati suasana sekeliling.
  • Nistaning Utama Mandala adalah lantai dasar Gedung Monumen, yang terdapat ruang informasi, ruang keperpustakaan, ruang pameran, ruang pertemuan, ruang administrasi, gedung dan toilet. Ditengah-tengah ruangan terdapat telaga yang diberi nama sebagai Puser Tasik, delapan tiang agung dan juga tangga naik berbentuk tapak dara.

Pantai Sanur (Sanur Beach)

Pantai ini terletak di sebalah timur kota Denpasar dan sudah terkenal sejak dahulu kala, yaitu ketika perang Puputan Badung, pada tahun 1906. Di kalangan pariwisata, Pantai Sanur pertama kali diperkenalkan oleh pelukis Belgia A.J. Le Mayeur bersama istrinya Ni Polok yang menetap di sana sejak tahun 1937. Daya tarik Pantai Sanur adalah sebelah utaranya yang melingkar seperti setengah lingkaran dan bagian selatannya berbelok dari timur ke barat, serta ombaknya tak begitu besar. Fasilitas yang ada di Pantai Sanur, antara lain hotel bertaraf internasional, seperti Hotal Grand Bali Beach, Hotel Bali Hyatt, Hotel Sanur Beach, dan Hotel Natour Sindu Beach. Di samping itu, masih banyak lagi hotel di sepanjang timur dan tenggara Pantai Sanur. Kios barang kesenian dan art shop juga banyak di sana. Rumah makan dan Resturan yang menyediakan berbagai hidangan baik khas daerah maupun international terdapat disepanjang kawasan Sanur, juga tersedia fasilitas rekreasi air seperti diving, snorkling, canoeing, surfing, jet ski, parasailing dan lain-lain. Para pengunjung juga dapat menikmati keindahan sepanjang pantai. Bagi yang menyenangi olah raga jogging telah tersedia jalan setapak sepanjang kurang lebih 6 km di sepanjang pantai Mertasari sampai Padanggalak.

Sumber: BITD Provinsi Bali

No comments: